Senin, 25 April 2011

HEDGE FUND RISK MANAGEMENT

JEDUL :HEDGE FUND RISK MANAGEMENT
TEMA : MANAJEMEN RESIKO (spekulatif forward,swap,future,hedging) internasional
NAMA : DESTYA PURWANING TIAS
KELAS : 4EB13
NPM :27209052

Berbicara mengenai Hedge Fund(Perlindungan nilai) dalam manajemen resiko adalah bagaimana menggunakan Tool(Alat)/Technique(teknik) unutk melindungi diri kita(hedger) dari resiko perubahan harga dalam sebuah kontrak, dan kontrak ini adalah kontrak yang berlaku hingga masa yang akan datang (Future Contract).

Dalam Hedge fund(Hedging), janganlah kita hanya tertarik mengalokasikan dana perusahaan kita dengan sebanyak – banyaknya tanpa ada Perlindungan apa2 ttg perubahan harga, oleh sebab itu Kunci dari memakai Alat Ini(hedge) adalah mempunyai Pikiran yang fokus terhadap risiko perubahan harga agar tidak mengalami kerugian.

Dalam Kehidupan sehari – hari kita dapat mengambil contoh keuntungan penggunaan hedge Fund ini yaitu : untuk menarik para investor untuk melakukan perjanjian/ kontrak dengan kita (Perusahaan kita) dengan Penuh Kepercayaan dan transparansi dari proses manajemen resiko sehingga investor akan mengalokasikan dananya dan dapat meningkatkan asset / keuntungan Kita.

Jadi, Inti dari hedge fund ini, yaitu terdapat banyak / bermacam – macam untuk Hedging(Melindungi nilai) Yaitu : Pertama, dengan Cross Hedging(melindungi nilai suatu posisi dimana portofolio tidak identik dengan underlying instrumentnya, yg Kedua dengan Short hedging( melindungi terhadap Penurunan pd harga spot dari instrument financial/portofolio dimasa mendatang, Yang Ketiga Long Hedging(melindungi terhadap penaikan pd harga spot dari instrument financial/portofolio dimasa mendatang). Kesemua cara ini dapat digunakan untuk memberikan Keamanan pada kontrak Masa depan(future Contract) dalam proses memanage risiko.

Link :

http://www.youtube.com/watch?v=AHYW3Rt83mM

Rabu, 30 Maret 2011

PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Nama : Destya Purwaning Tias
Kelas : 4 eb 13
Npm : 27209052

Tema : Perpajakan Internasional


INTERNATIONAL TAX PLANNING


Perpajakan Internasional bagi setiap individu ataupun perseorangan adalah bagaimana seseorang dapat atau akan dikenai pajak tertentu dimana peraturan pajak itu telah di sekepakati oleh pihak internasional, misalnya orang di Negara satu dengqan seseorang di Negara lainnya melakukan perjanjian pajak di kenai untuk bisnisnya secara intens

Pajak internasional ini ini dapat di tunjukan juga untuk pengaturan kekayaan pribadi kita

Dan rencana perpajakan internasional bagi individu adalah bagaimana seseorang itu mengatur dengan benar sesuai peraturan ajak internasional untuk melakukan pembayaran pajak.

Dan pajak dapat di strategikan untuk individu-individu yang ingin berbisnis dengan baik dengan membuat kesepakatan yang dapat menentukan keuntungan atau kerugian bisnisnya , dapat juga menentukan income property atau pendapatan property nya seperti pendapatan sewa atau pendapatan deviden.

Jadi kesimpulannya pajak internasional adalah kaedah-kaedah hokum antar bangsa ditambah peraturan nasional yang mempunyai objek hukum dalam bidang perpajakan.

Peraturan tersebut mengatur tata tertib hukum daya beli di masyarakat internasional.



Sumber

www.youtube.com/watch?v=XJYdl8BgcsU


Durasi 2 : 09

Sabtu, 05 Maret 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama : Destya Purwaning tias
NPM : 27209052
Kelas : 4EB13

Suatu teori di bidang pengetahuan social bukan sesuatu yang statis . Pada suatu saat ia berubah dan berkembang mengikuti irama perubahan kebutuhan masyarakat.

Memasuki abad 21, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global. keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.

Akuntansi memiliki peranan penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan
Akuntansi demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.

Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus, suatu proses yang tampaknya dilalui akuntansi secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Industrialisasi dan pembagian tenaga kerja memungkinkan dibuatnya analisa perilaku biaya dan adanya akuntansi manajerial. Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan keuangan dan auditing periodik. Beberapa waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan kemampuannya untuk menarik perhatian publik melalui akuntansi dan pengukuran sumber daya manusia, pelaporan dan audit atas tanggungjawab sosial berbagai organisasi. Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan

Praktek dan standar akuntansi adalah akibat interaksi kompleks factor institusional,factor lingkungan dan factor ekonomi suatu bangsa. Perubahan kebutuhan factor-faktor ini menuntut perkembangan akuntansi (teori, prinsip dan standar). Apabila hasil pengembangan akuntansi suatu Negara diadopsi oleh Negara lain maka terjadi perkembahnag akuntansi . Artinya terjadi perkembangan system akuntansi suatu negara ke negara lain. Dalam perkembangan terjadi pengelompokan menurut sumber pengembangannya dan menghasilkan klasifikasi system akuntansi

Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :

Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.

Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat timbal balik.

Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
  1. Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
  2. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya
  3. Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.

Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.

Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.

Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
  1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
  2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
  3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertaha.
  4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi- aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.

Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.

Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :

1. Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi suatu cabang industri atau perdagangan.

2. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengakaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu. Pertimbangan-pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua, dan pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan paling atas.

3. Pendekatan teknis
Pendekatan akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan ini juga merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada hakekatnya bersifat teoritis.

Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :

1. Absolute uniformity
2. Circumstantial uniformity
3. Purposive uniformity

Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.

Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan.

Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.

Pengembangan yang didasarkan pada Kerangka-Kerangka Konseptual
Sejak berdiri tahun 1973, FASB telah memulai upaya utamanya untuk membentuk kerangka konseptual bagi akuntansi keuangan. Kerangka konseptual yang dikembangkan tersebut menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan. William C. Norby membuat model keseluruhan kerangka konseptual tersebut menjadi sebuah pyramid yang saling berhubungan konsep dari dalam karakteristik kualitatif dari variable-variabel penting dan penyebutan variable ini satu persatu. Ini adalah tingkatan kedua dari gambar pyramid yang berlabel “ Fundamental”. FASB telah menyebut kedua dimensi ini dalam SFAC No. 2 dan 3, keduanya dipublikasikan tahun 1980 dan digantikan oleh oleh No. 6 tahun 1985 untuk memasukkan organisasi nirlaba. Gambar berikutnya diatas merupakan hirarki kualitas akuntansi menurut FASB.

Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar. IASC telah memulai sebuah upaya untuk mengharmonisasikan akuntansi diseluruh negara dan seluruh perusahaan. IASC mengadopsi filosofi global village bagi akuntansi. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pelibatan jumlah badan-badan usaha dan organisasi internasional yang saat ini berupaya dalam hal tersebut.

Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi; (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Dalam kategori pertama, sistem akuntansi Negara berkembang seharusnya dibuat dan dijalankan sesuai dengan yang mereka butuhkan dan dianggap tepat. Atau dengan mengkaitkan faktor lingkungan dengan karakteristik akuntansi dan dianjurkan bahwa seharusnya sistem akuntansi terkait dengan lingkungan lokal. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.
Choi et. al (1998 ; 49) menjelaskan aktivitas-aktivitas akuntansi di Negara berkembang secara sederhana menjadi 9 sistem yaitu meliputi Anglophone, ASEAN, Negara-negara Asia Pasifik, Cina, Erofa timur, Francophone, Mediterania, Timur tengah, dan Amerika Selatan.

Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Misalnya dalam kontrak kerjasama patungan antara sebuah perusahaan Rusia dan sebuah perusahaan barat, otoritas Rusia akan menentukan nilai tukar yang akan digunakan anatara ruble dan mata uang barat yang terlibat, tak peduli nilai tukar tidak resmi atau nilai tukar gelap. Dengan kata lain, dalam ekonomi yang dikelola total oleh pemerintah , semua harga (dan biaya) ditentukan secara arbriter agar sesuai dengan berbagai kebijakan pemerintah karena pasar terbuka dan harga pasar tidak ada. Sebagai konsekuensinya, semua pengukuran akuntansi juga tergantung pada jumlah moneter yang ditentukan secara semu ini.

Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.

Aktivitas-Aktivitas Pendukung Pengembangan Akuntansi
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah bdan pemerintah, asosiasi akuntansi professional, dan institusi. Aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Organisasi-organisasi regional
Organisasi regional telah terbentuk mulai dari pantai pasifik hingga Afrika Barat. Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan internasional yang luas. Organisasi regional ini merupakan kelompok-kelompok akuntan professional yang bervariasi dalam jumlah dan efektifitasnya.

2. Institusi-institusi
Institusi-institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan. Dukungan yang datang dari institusi pendukung tersebut justru lebih kuat dari organisasi-organisasi regional.




DAFTAR PUSTAKA

http://agusw77.files.wordpress.com/2009/06/perkembangan-akuntansi internasional4.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/akuntansi-internasional/
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_43218/title_akuntansi-internasional/
Dr. F. Zebua .2008.Akuntansi internasional. Mitra wacana media. Jakarta.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/32026-2-598397806096.doc